
Pantai Selatan Pulau Jawa memang selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi kebanyakan orang. Eksotis nan mistis, itulah ciri khas dari pantai selatan yang terdapat di sepanjang garis pantai sebelah selatan Pulau Jawa. Selain itu, ombak yang besar pun selalu menambah daya tarik bagi para wisatawan. Salah satu pantai selatan yang akan saya ulas adalah Tanjung Papuma. Pantai eksotis nan mistis yang mampu menyuguhkan sunrise di pagi hari dan sunset di sore hari.

Tanjung Papuma terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Nama Papuma sendiri merupakan akronim dari Pasir Putih Malikan. Pantai ini terletak bersebelahan dengan obyek wisata Pantai Watu Ulo. Namun untuk menuju ke Pantai Papuma, diharuskan melewati jalur masuk yang berbeda. Nama Malikan sendiri diambil dari nama sebuah batu karang besar yang terdapat disana. Sebuah batu besar yang menjadi ikon pantai tersebut.
Banyak cerita rakyat menyertai keindahan Pantai Papuma. Batu Malikan konon merupakan tempat seorang pertapa memancing. Pertapa tersebutlah yang secara tidak sengaja memancing ikan ajaib Raja Mina yang kemudian ia lepaskan. Suatu hari kail pertapa tersebut tersangkut ular raksasa yang kemudian ia belah menjadi tiga bagian dengan cambuk sakti pemberian Raja Mina, tiap bagian dari belahan ular raksasa itu kemudian menjadi batu dan salah satunya bisa kita lihat di Pantai Watu Ulo (Batu Ular). Pertapa tersebut dikenal oleh masyarakat setempat bernama Joko Samudro atau Marsudo.
Keganasan ombak di Pantai Papuma juga kerap memakan korban, tidak sedikit pengunjung yang terseret ombak di Pantai Papuma. Kejadian – kejadian tersebut kerap kali dikaitkan dengan sosok legenda yang menjadi penguasa pantai selatan, Nyai Roro Kidul. Selain itu masyarakat juga rutin menggelar upacara Larung Sesajen yang bertujuan untuk meminta kemakmuran bagi masyarakat.
Jajaran batu karang yang jika dilihat dari sudut tertentu membentuk gugusan pulau terlihat sangat menawan. Masing – masing batu tersebut memiliki nama sendiri – sendiri. Seperti Batu Dhampar Kencana, Genteng, Kura – kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kanjeng. Namun ada satu yang tidak memiliki nama dan tak ada mayarakat yang berani mendekati batu karang tersebut karena menurut masyarakat batu karang tersebut dihuni oleh banyak ular berbisa.
Terlepas dari semua cerita mistis yang ada, kita bisa menikmati pemandangan yang sangat eksotis dari Pantai Papuma. Kita bisa melihat pemandangan dari puncak bukit Siti Inggil, dimana keindahan pemandangannya tak mungkin bisa kita lupakan.
Rasanya kurang seru jika kita tidak mencoba menelusuri laut di Pantai Papuma tanpa menaiki perahu sehingga kita bisa melihat batu karang yang ada lebih dekat. Nelayan setempat menyediakan jasa sewa perahu dengan harga yang sangat terjangkau. Mengarungi lautan berombak besar memang memiliki tantangan tersendiri bagi pecinta petualangan. Hal tersebut menjadi kelebihan dari Pantai Papuma.
Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan fasilitas – fasilitas yang cukup lengkap bagi para pengunjung. Diantaranya ada beberapa homestay, cottage, bahkan rumah pohon dan tenda yang bisa kita sewa jika ingin bermalam. Fasilitas outbond juga tersedia di tempat wisata ini.
Yang tak kalah penting untuk dinikmati adalah kuliner yang wajib untuk dicoba. Disekitar pantai terdapat jajaran rumah makan yang menyediakan menu – menu khas pantai. Ikan Bakar dan Es Kelapa Muda menjadi andalan tempat wisata ini. Bisa dibayangkan menikmati lezatnya ikan bakar dan segarnya es kelapa muda sembari disuguhkan pemandangan indah pasir putih, batu karang, dan deburan ombak besar khas Pantai Papuma. Dijamin akan menjadi satu momen tak terlupakan. Baca juga: Penasaran dengan Putri Duyung? Ke sini Aja

Tanjung Papuma terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Nama Papuma sendiri merupakan akronim dari Pasir Putih Malikan. Pantai ini terletak bersebelahan dengan obyek wisata Pantai Watu Ulo. Namun untuk menuju ke Pantai Papuma, diharuskan melewati jalur masuk yang berbeda. Nama Malikan sendiri diambil dari nama sebuah batu karang besar yang terdapat disana. Sebuah batu besar yang menjadi ikon pantai tersebut.
Banyak cerita rakyat menyertai keindahan Pantai Papuma. Batu Malikan konon merupakan tempat seorang pertapa memancing. Pertapa tersebutlah yang secara tidak sengaja memancing ikan ajaib Raja Mina yang kemudian ia lepaskan. Suatu hari kail pertapa tersebut tersangkut ular raksasa yang kemudian ia belah menjadi tiga bagian dengan cambuk sakti pemberian Raja Mina, tiap bagian dari belahan ular raksasa itu kemudian menjadi batu dan salah satunya bisa kita lihat di Pantai Watu Ulo (Batu Ular). Pertapa tersebut dikenal oleh masyarakat setempat bernama Joko Samudro atau Marsudo.
Keganasan ombak di Pantai Papuma juga kerap memakan korban, tidak sedikit pengunjung yang terseret ombak di Pantai Papuma. Kejadian – kejadian tersebut kerap kali dikaitkan dengan sosok legenda yang menjadi penguasa pantai selatan, Nyai Roro Kidul. Selain itu masyarakat juga rutin menggelar upacara Larung Sesajen yang bertujuan untuk meminta kemakmuran bagi masyarakat.
Jajaran batu karang yang jika dilihat dari sudut tertentu membentuk gugusan pulau terlihat sangat menawan. Masing – masing batu tersebut memiliki nama sendiri – sendiri. Seperti Batu Dhampar Kencana, Genteng, Kura – kura, Kodok, Kresna, Narada, dan Kanjeng. Namun ada satu yang tidak memiliki nama dan tak ada mayarakat yang berani mendekati batu karang tersebut karena menurut masyarakat batu karang tersebut dihuni oleh banyak ular berbisa.
Terlepas dari semua cerita mistis yang ada, kita bisa menikmati pemandangan yang sangat eksotis dari Pantai Papuma. Kita bisa melihat pemandangan dari puncak bukit Siti Inggil, dimana keindahan pemandangannya tak mungkin bisa kita lupakan.
Rasanya kurang seru jika kita tidak mencoba menelusuri laut di Pantai Papuma tanpa menaiki perahu sehingga kita bisa melihat batu karang yang ada lebih dekat. Nelayan setempat menyediakan jasa sewa perahu dengan harga yang sangat terjangkau. Mengarungi lautan berombak besar memang memiliki tantangan tersendiri bagi pecinta petualangan. Hal tersebut menjadi kelebihan dari Pantai Papuma.
Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan fasilitas – fasilitas yang cukup lengkap bagi para pengunjung. Diantaranya ada beberapa homestay, cottage, bahkan rumah pohon dan tenda yang bisa kita sewa jika ingin bermalam. Fasilitas outbond juga tersedia di tempat wisata ini.
Yang tak kalah penting untuk dinikmati adalah kuliner yang wajib untuk dicoba. Disekitar pantai terdapat jajaran rumah makan yang menyediakan menu – menu khas pantai. Ikan Bakar dan Es Kelapa Muda menjadi andalan tempat wisata ini. Bisa dibayangkan menikmati lezatnya ikan bakar dan segarnya es kelapa muda sembari disuguhkan pemandangan indah pasir putih, batu karang, dan deburan ombak besar khas Pantai Papuma. Dijamin akan menjadi satu momen tak terlupakan. Baca juga: Penasaran dengan Putri Duyung? Ke sini Aja
Share Yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar